Komisi III DPRD Majalengka Ingin Libatkan Sekolah Atasi Sampah

0

Majalengka, JURNALPOST.CLICK– Di Kabupaten Majalengka, persoalan sampah masih menjadi masalah fundamental.

Bahkan menurut catatan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pada tahun 2024, produksi sampah di Majalengka cukup mengkhawatirkan yakni sudah mencapai 100 ton per hari.

Terkait persoalan sampah di Majalengka ini, menjadi perhatian serius dari Komisi III DPRD Majalengka.

Pada saat ditemui awak media, Ketua Komisi III DPRD Majalengka, H. Iing Misbahuddin, S.M., mengatakan pihaknya akan mendorong pemerintah daerah supaya menerapkan langkah-langkah pasti untuk mengurangi sampah.

Salahsatunya dengan apa yang saat ini telah diterapkan oleh Kota Yogyakarta. Yaitu dengan melibatkan lembaga pendidikan.

Salah satu solusi tersebut, ia dapatkan setelah Komisi III melakukan kunjungan kerja ke Kota Yogyakarta belum lama ini.

“Di Kota Jogja, sekarang sudah melibatkan lembaga pendidikan terutama sekolah,” ujar Iing, saat ditemui awak media di ruang Fraksi PKS, Rabu, (9/7/25).

Dalam mata rantai pengolahan sampah di Majalengka terutama di sekolah, menurut Iing belum berarti apa-apa. Berbeda dengan sekolah-sekolah di Yogyakarta.

“Karena pengalaman mereka (di Yogyakarta), berapa tahun melakukan edukasi pemilihan sampah kepada masyarakat, itu gagal,” kata Iing.

Politikus PKS ini juga mengaku pernah mengalami kesulitan ketika dirinya melakukan edukasi (pemilahan sampah) kepada masyarakat pada saat ia terlibat langsung dalam permasalahan sampah.

“Dulu saya punya pengalaman, ketika bergelut di bidang sampah. Ketika kita kasih tiga tempat sampah ke sebuah rumah tangga, itu ketika kita ambil, itu sama campur semua di ketiga tempat sampah itu,”

“Harusnya kan di masing-masing kotak sampah itu beda-beda. Ada yang kering ada yang basah, mana organik dan mana anorganik,” imbuhnya.

Di Kota Jogja, sambung dia, pemilahan di sekolah-sekolah sudah dilakukan. Hal itu pun akan diterapkan di Kabupaten Majalengka.

“Di Majalengka itu ada Sekolah Adiwiyata. Saya sudah sempat berbisik pada Pak Bupati, terkait bagaimana memaksimalkan program adiwiyata, salahsatunya adalah untuk menanggulangi atau mengurangi produksi sampah,” ujarnya.

Selain akan melibatkan lembaga pendidikan, ia juga menekankan pentingnya peran serta dari Bank Sampah yang sudah ada di Majalengka. Namun dinilai Iing perannya belum maksimal.

“Ada satu Bank Sampah yang cukup bagus di SMK Kehutanan, Kadipaten. Nanti, itu juga nantinya bisa ditularkan kepada sekolah lain. SMK Kehutanan sudah siap menjadi mentor,”

“Tinggal bagaimana nanti pemerintah, meskipun sekarang sudah meluncurkan program GEBER itu sudah bagus. Namun tetap dalam hal pengolahan sampahnya itu harus ada,” terangnya.

Dalam permasalahan sampah ini, Ketua Komisi III DPRD Majalengka mendorong pemerintah daerah supaya melakukan terobosan-terobosan baru, tidak hanya mengandalkan TPA Heuleut.(*)

Bagikan Artikel

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini