Majalengka, JURNALPOST.CLICK— Komisi II DPRD Kabupaten Majalengka, meminta pemerintah daerah serius memperhatikan persoalan sejumlah pasar, terutama pasar Cigasong.
Dikatakan Ketua Komisi II DPRD Majalengka, Dasim Raden Pamungkas, S.H., sumber anggaran bisa saja berasal dari kerja sama dengan pihak ketiga atau investasi, APBD, APBN, tergantung kebijakan pemerintah daerah.
Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah ada aksi nyata pemerintah terhadap persoalan di pasar Cigasong.
“Kita akan mendorong pemerintah daerah dalam hal ini Pak Bupati harus serius memperhatikan pasar Cigasong. Tapi, sumber anggarannya, itu bagaimana kebijakannya,” ujar Dasim, Jum’at, (29/8/25).
Sebelumnya, Komisi II DPRD Majalengka menerima audiensi dari Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di ruang Bapemperda DPRD Majalengka.
Audiensi tersebut dihadiri perwakilan pengurus beberapa pasar yakni Cigasong, Talaga, dan Kadipaten.
Dalam pertemuan tersebut, para pengurus pasar menyampaikan keluhan dan sejumlah aspirasi.
Mereka memberikan gambaran bagaimana kondisi pasar Cigasong sudah sangat memprihatinkan, pasar Talaga sering kebanjiran ketika hujan, dan pasar Kadipaten dinilai semakin kumuh dan mengalami kerusakan di beberapa bagian.
“Yang paling memprihatinkan adalah pasar Cigasong. Itu yang seharusnya jadi prioritas utama untuk segera dibangun atau direvitalisasi,” jelas Dasim.
Dasim menegaskan pihaknya bakal melakukan pendalaman bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Majalengka serta pihak terkait lainnya.
“Kita akan cari solusi terbaik, sambil menunggu pembahasan lebih lanjut terkait kondisi riil di lapangan,” imbuhnya.
Ia menegaskan bahwa targetnya pada 2026 atau 2027 harus sudah direalisasikan.
“Target kita secepatnya, minimal pada 2026 atau 2027 harus sudah direalisasikan,” tandasnya.(*)