Majalengka, JURNALPOST.CLICK– Beberapa jurus jitu untuk meningkatkan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dapat diterapkan di Kabupaten Majalengka.
Fokus pada alokasi anggaran pendidikan yang produktif, terutama untuk perbaikan fasilitas sekolah termasuk ruang kelas yang rusak, menjadi bagian dari jurus untuk meningkatkan RLS.
Selain itu, pemerintah daerah juga dapat membangun sekolah baru di daerah yang sulit dijangkau serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan dan mendorong partisipasi aktif dari warga.
Sebelum masuk dalam upaya di atas, ada jurus jitu ala anggota dewan sekaligus Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Majalengka, Muh Fajar Shidik CH seusai memberikan materi di Gedung Auditorium Universitas Majalengka, Kamis, (31/7/25).
Cara meningkatkan RLS yang diberikan Fajar ini, juga sejalan dengan harapan yang disampaikan Bupati Majalengka.
“Untuk menaikkan rata lama sekolah? Perbaiki data kependudukan! Ini sejalan sebenarnya dengan Pak Bupati juga berharap begitu,” ujar Fajar.
Dikatakan anggota Komisi IV DPRD Majalengka, update Kartu Keluarga sangat penting untuk memotret jenjang pendidikan penduduk, ini akan membantu juga pada proses pendataan rata-rata lama sekolah.
“Jadi, harus ada akselerasi ke bawah kerjasama dengan para kepala desa dengan kecamatan untuk merubah data kependudukan,” terangnya.
Artinya, lanjut dia, saya yakin banyak temen-temen di bawah (masyarakat) itu yang sudah lulus SMP, lulus SMA tapi KK nya tidak diperbaiki. Tetep saja misalnya masih SD.
“Coba saja dicek dulu, sebelum masuk ke substantif pendidikannya (kebijakan). Karena problem kita hari ini masih banyak. Data terakhir itu yang prioritas saja kita hampir 60 sekian sekolah dasar yang harus diperbaiki, minimal rehab,” imbuhnya.
Terkait kebijakan anggaran pendidikan, pihaknya sudah meminta pada kepala dinas pendidikan supaya punya data riil, sekolah mana saja yang menjadi prioritas utama untuk diperbaiki.
“Kita fokus saja ke fisik, selain program-program yang lain ya. Karena ini (pembangunan fisik) berhubungan dengan keselamatan. Jangan ada lagi sekolah disaat waktu jam pelajaran roboh, kita tidak mau hal itu terulang,” tegas Fajar.
Selain masalah fisik, politikus partai berlambang Ka’bah itu berharap dinas pendidikan segera mendata dan mempetakan sekolah-sekolah yang membutuhkan mebeler (kursi dan meja).
“Kemarin sempat viral sekolah yang tidak punya meja dan kursi, kita kontrol untuk tahun 2026 pemerintah daerah harus menganggarkan mebelernya,” tandas Fajar. (*)


