Majalengka, JURNALPOST.CLICK– Di tengah-tengah terpaan modernisasi yang semakin dahsyat dewasa ini, masyarakat Desa Cijurey, Kecamatan Panyingkiran, kabupaten Majalengka sepertinya masih berupaya tetap teguh dan tetap setia mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal yang dari para leluhurnya.
Telah menjadi tradisi setiap tahun yang turun temurun, ratusan masyarakat Desa Cijurey senantiasa menggelar tradisi Tutup Tahun Buka Tanah.
Tutup Tahun Buka Tanah merupakan puncak peringatan tutup tahun seiring dengan telah lewatnya waktu panen dan akan tibanya masa tanam.
Sebelum acara puncak, pemerintahan desa dan warga telah menggelar berbagai kegiatan, termasuk karnaval antar blok, turnamen bola voli dan Tabligh Akbar serta wayang golek yang akan digelar nanti malam.
“Tradisi ini sebagai salah satu bentuk syukur masyarakat kepada Sang Maha Pencipta atas hasil pertanian yang diperoleh setiap tahun dan berharap hasil yang lebih baik lagi di tahun-tahun berikutnya,” ujar Kepala Desa, Cijurey, Yusuf Faisal Ghifar, S.Pd., Senin, (14/7/25).
Melihat antusiasme dan daya tarik acara, Bupati Drs H Eman Suherman, M.M., menyatakan bahwa tradisi Tutup Taun Buka Tanah di Desa Cijurey akan dimasukkan dalam kalender wisata budaya daerah.
Pemkab tengah menyusun jadwal rutin agar setiap desa yang memiliki kekayaan tradisi bisa diangkat menjadi bagian dari brand pariwisata Majalengka.
“Kita ingin punya kalender besar, desa-desa mana saja yang tradisinya kuat bisa kita promosikan secara berkelanjutan,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam sambutannya, ia mengucapkan banyak terima kasih dan berikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat yang pada waktu Pilkada 2024, warga Desa Cijurey telah memberikan dukungan terhadapnya. Hingga akhirnya dirinya saat ini menjadi Bupati di Bumi Sindangkasih.
Orang nomor satu di Majalengka ini mengklaim, 80% masyarakat Desa Cijurey telah memilih dirinya.
“Mudah-mudahan saya pasangan HADE bisa menjalankan amanah dari bapak-bapak dan ibu-ibu yang sebaik-baiknya dan bisa membawa masyarakat yang sejahtera, bahagia dan Majalengka Langkung Sae,” ucap Eman.
Selain itu, ia juga merasa bangga atas kekompakan para warga Desa Cijurey yang senan tiasa berkolaborasi bahu membahu dengan pemerintahan desa.
Eman berharap, tradisi Tutup Tahun Buka Tanah ini terus dijaga. Karena banyak hikmah yang terkandung dalam kegiatan yang digelar setiap tahun ini.
Seperti diketahui, Tutup Tahun Buka Tanah merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat desa sebagai ungkapan syukur atas hasil panen yang telah diperoleh dan permohonan kelancaran untuk musim tanam berikutnya.
Tradisi ini biasanya dirayakan dengan selamatan dan doa bersama, serta mempererat tali silaturahmi antar warga.(*)


